Langsung ke konten utama

Postingan

Mendaki Gunung Burni Telong di Bener Meriah Aceh

Sipirok,- Keindahan alam Indonesia memang tak ada habisnya, mulai dari indahnya pemandangan laut hingga daratan  dari sabang sampai merauke. Di bagian paling barat negeri ini, di Provinsi Aceh, tepatnya di kabupaten Bener Meriah  terdapat satu gunung  Aktif yang pernah meletus pada Tanggal 7 Desember 1924 menyebabkan kerusakan hebat lingkungan sekitarnya termasuk lahan pertanian dan perkampungan. Gunung burni telong Burni Telong yang dalam bahasa Indonesia berarti gunung yang terbakar, berada di ketinggian 2.642 meter dpl. Gunung ini hanya berjarak lima kilometer dari Redeolong, ibu kota Kabupaten Bener Meriah dan Bandar Udara Rembele (RBL).  Untuk mendaki ke gunung tertinggi keenam di pulau sumatera ini,  sebaiknya berkonsultasi dulu dengan pemuda-pemuda setempat karena ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Jika pendaki semua laki - laki, maka pendaki hanya perlu mengisi formulir yang telah disediakan oleh pemandu. Namun jika ada perempuan maka kelompok pendaki h
Postingan terbaru

Labi - labi, Transportasi Unik yang Adanya Hanya di Aceh

Banda aceh - Mendengar namanya mungkin anda akan berfikir bahwa labi - labi ini adalah hewan yang bergerak lambat yang masih satu keluarga dengan si cangkang keras kura-kura. Bukan, tapi Labi - labi yang dimaksud adalah kendaraan umum unik modifan pick up khas di Serambi Mekkah (Aceh). ` Kendaraan unik labi - labi ini hanya ada di Aceh.  Labi-labi ini awalnya mulai dikenal dan beroperasi sekitar awal tahun 1980-an, saat itu menggunakan mobil kecil dengan mesin 500 cc berkapasitas penumpang sebanyak 11 orang. Namun di pertengahan tahun 1980-an angkutan labi-labi ini mulai trend menggunakan mobil jenis Hijet-55 dengan kapasitas mesin 550 cc dengan bentuk serta kapasitas angkut penumpang lebih besar, yaitu sebanyak 14 orang. Pada era berikutnya, angkutan Labi-labi mulai menggunakan mobil Hijet 1000 dengan mesin 1000 cc yang bisa menampung penumpang sebanyak 16 orang. Supir dan penumpang pada kendaraan ini dibatasi oleh kaca mobil belakang supir, apabila penumpang hend

Hal Yang Akan Anda Hadapi Sebagai Mahasiswa Baru

Banda Aceh - Bagi siswa/i Indonesia yang sudah sah menjadi seorang mahasiswa, akan mulai masuk kuliah pada 3 September mendatang. Berbagai masalah akan bermunculan di pikiran mereka, mulai dari kos baru, teman baru hingga cara hidup yang baru. Banyak mahasiswa baru yang bingung ketika pertama memasuki bangku kuliah. Lalu, apa saja masalahnya dan bagaimana cara agar Anda dapat beradaptasi dengan lingkungan baru di kampus?  ada beberapa hal yang akan dirasakan berbeda oleh mahasiswa baru, beserta  solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasimasalah tersebut: 1. Kost Baru        Kost baru adalah hal yang paling utama yang akan dihadapi oleh mahasiswa perantau. Dalam memilih kost, pilihlah kost yang benar - benar akan membuat anda aman dan nyaman. 2. Mahasiswa yang banyak, tetapi masih merasa sepi        Ini adalah hal yang sudah pasti akan dirasakan setiap orang saat menjadi maba. Ribuan orang memang terpampang di depan mata, namun sangat sedikit yang kita kenal. Solusinya

Peristiwa Tewasnya Jendral Spoor di Sipirok

Sipirok - Simon Spoor (1902 - 25 Mei 1949) merupakan seorang jenderal Belanda yang terkenal perannya ketika Belanda berusaha merebut kembali Indonesia, dan ia memimpin langsung 2 aksi polisionil Belanda tersebut yaitu Agresi Militer Belanda I dan II. Jendral Spoor Di tengah-tengah timbul tenggelamnya kasus "rekening gendut" jenderal pada masa itu, di Sipirok Jenderal Perang Belanda Simon H Spoor tewas ditembak pejuang kita di tahun 1949. Luar biasa gerilyawan kita mampu membunuh seorang jenderal dengan persenjataan seadanya. Itu peristiwa bersejarah 23 Mei 1949, suatu prestasi luar biasa pejuang kita di era itu. Peristiwa ini dijadikan sejumlah tokoh daerah untuk mengembalikan harkat dan martabat atas pengorbanan para pejuang bagi negeri ini. Pada tanggal 23 Mei 1949, para petinggi militer Belanda di Batavia akan datang ke Sumatera Utara (Sumatera Timur dan Tapanuli) untuk mengapresiasi keberhasilan pasukan Belanda selama dua fase agresi di daerah ini. Kar