Langsung ke konten utama

Labi - labi, Transportasi Unik yang Adanya Hanya di Aceh

Banda aceh - Mendengar namanya mungkin anda akan berfikir bahwa labi - labi ini adalah hewan yang bergerak lambat yang masih satu keluarga dengan si cangkang keras kura-kura. Bukan, tapi Labi - labi yang dimaksud adalah kendaraan umum unik modifan pick up khas di Serambi Mekkah (Aceh).

`Kendaraan unik labi - labi ini hanya ada di Aceh.
 Labi-labi ini awalnya mulai dikenal dan beroperasi sekitar awal tahun 1980-an, saat itu menggunakan mobil kecil dengan mesin 500 cc berkapasitas penumpang sebanyak 11 orang. Namun di pertengahan tahun 1980-an angkutan labi-labi ini mulai trend menggunakan mobil jenis Hijet-55 dengan kapasitas mesin 550 cc dengan bentuk serta kapasitas angkut penumpang lebih besar, yaitu sebanyak 14 orang. Pada era berikutnya, angkutan Labi-labi mulai menggunakan mobil Hijet 1000 dengan mesin 1000 cc yang bisa menampung penumpang sebanyak 16 orang.

Supir dan penumpang pada kendaraan ini dibatasi oleh kaca mobil belakang supir, apabila penumpang hendak turun jangan sekali - kali bilang "pinggir bang" atau "kiri bang" seperti di kota lain di Indonesia. Tapi penumpang cukup menekan tombol bel di dekat pintu belakang maka supir akan menghentikan mobilnya.

Tak seperti di kota lain pula, waktu operasi labi - labi ini juga tidak sampai malam hari. Pukul 6 sore biasanya para supir akan berhenti mencari sewa. Dulunya transportasi Labi-Labi ini memang beroperasi mulai dari pukul 06.30 WIB pagi hingga pukul 20.00 malam. Hanya saja pasca bencana Tsunami 2004, trayek angkutan umum yang satu ini mulai digeser menjadi pukul 06.30 WIB sampai pukul 18.00 WIB. Meskipun begitu, Labi-labi biasanya juga mulai beroperasi lebih awal yakni mulai pukul 04.00 WIB dini hari untuk membawa muatan Sayuran, Ikan Teri dan Ikan Asin milik ibu-ibu (nyak-nyak -red) dan para pedagang dari kawasan Aceh Besar menuju ke Pasar Peunayong, Pasar Aceh, Pasar Neusu dan Pasar Setui di Kota Banda Aceh. 

Berikut beberapa foto kendaraan labi - labi khas Aceh: 

Labi - labi sedang melintas di jalan raya.

Seorang anak sedang membaca buku di dalam labi - labi
Pangkalan labi - labi.

Baca juga Cerita lucu mahasiswa saat pertama naik labi - labi



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peristiwa Tewasnya Jendral Spoor di Sipirok

Sipirok - Simon Spoor (1902 - 25 Mei 1949) merupakan seorang jenderal Belanda yang terkenal perannya ketika Belanda berusaha merebut kembali Indonesia, dan ia memimpin langsung 2 aksi polisionil Belanda tersebut yaitu Agresi Militer Belanda I dan II. Jendral Spoor Di tengah-tengah timbul tenggelamnya kasus "rekening gendut" jenderal pada masa itu, di Sipirok Jenderal Perang Belanda Simon H Spoor tewas ditembak pejuang kita di tahun 1949. Luar biasa gerilyawan kita mampu membunuh seorang jenderal dengan persenjataan seadanya. Itu peristiwa bersejarah 23 Mei 1949, suatu prestasi luar biasa pejuang kita di era itu. Peristiwa ini dijadikan sejumlah tokoh daerah untuk mengembalikan harkat dan martabat atas pengorbanan para pejuang bagi negeri ini. Pada tanggal 23 Mei 1949, para petinggi militer Belanda di Batavia akan datang ke Sumatera Utara (Sumatera Timur dan Tapanuli) untuk mengapresiasi keberhasilan pasukan Belanda selama dua fase agresi di daerah ini. Kar

Andaliman, Bumbu khas dari tanak batak

Sipirok, -  Andaliman merupakan bumbu masak khas Asia yang berasal dari kulit luar buah beberapa jenis tumbuhan anggota marga Zanthoxylum (suku jeruk-jerukan, Rutaceae). Bumbu masak ini dikenal sebagai "merica batak", dimana masakan khas batak seperti arsik memerlukan andaliman sebagai bumbu yang tidak dapat digantikan. Andaliman memiliki aroma jeruk yang lembut namun menggigit sehingga menimbulkan rasa yang kelu atau mati rasa di lidah, namun tidak sepedas cabe dan lada. Mencampurkan andaliman sebagai bumbu masak dapat meningkatkan selera makan. Dalam masakan batak, agar dapat dimasak maka andaliman harus dihaluskan lalu dijadikan bumbu berbagai jenis masakan seperti arsik ikan mas, sambal tuk-tuk. Arsik ikan mas yang dicampur dengan bumbu andaliman Andaliman juga mengandung vitamin C dan E yang dapat menjadi antioksidan bagi tubuh.  Bahkan bila diekstraksi secara, andaliman dapat meningkatkan jumlah sel limfosit hidup dan menurunkan jumlah radikal bebas. Dibal